• Logo Relawan TIK Provinsi Kalimantan Barat

     

    Ferianto.my.id - Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya, tidak hanya industri, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini.

    Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang berada di pulau Kalimantan, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Pontianak. Memiliki 14 Kabupaten Kota, Luas wilayah provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307,00 km².

    Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

    Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian, perkebunan dan perikanan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat di antaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan di antaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain. Kebun kelapa sawit sampai Oktober 2012 sudah mencapai 1.060.000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian besar dibangun pada kawasan budidaya (APL) dan ada juga yang dibangun pada kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) setelah melalui proses pelepasan kawasan dari Kementerian Kehutanan. Hal ini baik jika pertanian di Kalimantan barat menerapkan teknologi untuk menjalankan proses kegiatan nya.

    Latar Belakang Terbentuknya Relawan TIK

    Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi "World Summit on Information Society" (WSIS) pada tahun 2003.

    Dalam deklarasi WSIS disebutkan bahwa hingga tahun 2015, sebanyak 50 persen penduduk dunia harus memiliki akses terhadap informasi (dalam hal ini akses internet).

    Untuk mempercepat penetrasi internet di masyarakat, Kominfo tidak bisa bekerja sendirian. Pembentukan relawan TIK menjadi salah satu upaya untuk mendukung target itu, dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat.

    Pada Tahun 2011 baru delapan provinsi yang sudah siap membentuk relawan TIK. Secara bertahap provinsi lainnya juga akan menyusul hingga nantinya dibentuk di tingkat kabupaten/kota, Kalimantan Barat pada saat itu adalah salah satu dari 8 provinsi yang ikut mendeklarasikan pembentukan relawan tik yang di wakili oleh saudara Dwi Wahyudi

    Relawan TIK akan bertugas membantu pemerintah untuk menyosialisasikan program penggunaan akses informasi (internet), sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui informasi, edukasi sosial, teknologi, dan komunikasi.

    Seiring berjalannya waktu hingga tahun 2022 Relawan TIK Provinsi Kalimantan barat terus berkomitmen dengan apa yang sudah di canangkan oleh kominfo RI yakni membantu pemerintah untuk menyosialisasikan program penggunaan akses informasi (internet), sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui informasi, edukasi sosial, teknologi, dan komunikasi.

    Tujuan

    Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga ada sisi negatif dalam penerapannya. Seiring perkembangan zaman, TIK turut melaju cukup cepat. Peranti yang berkaitan dengan hal itu semakin canggih. Banyak orang dimudahkan dengan teknologi kekinian. Hanya saja, kemudahan dalam TIK akan memiliki dua sisi mata uang. Satu sisi membawa peranan yang positif. Namun, di sisi lain juga ada dampak negatif yang perlu dicermati dengan seksama.

    Dampak Positif TIK Sisi positif dari kemajuan TIK sangat banyak, Antara lain dibidang Pendidikan, Kesehatan, Transportasi, Jasa Pengiriman, Bisnis, Perbankan dan Masih banyak lagi yang lainya.

    Dampak Negatif TIK TIK turut memunculkan sejumlah dampak negatif yang merugikan, beberapa hal ini dapat menjadi efek samping dari kemajuan TIK adalah Pelanggaran Hak Cipta, Kejahatan Siber (Cyber Crime), Pornografi, Perjudian, dan Penipuan, Penyebaran Malware dan lain lainya.

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    GET A FREE QUOTE NOW

    Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, dengan apa yang kamu miliki, untuk mencapai apa yang kamu inginkan.

    ADDRESS

    Jalan Kuala Dua, Supadio-Kubu Raya

    EMAIL

    feri@yale.sch.id
    ferianto@airnavindonesia.co.id

    TELEPHONE

    +62 896-9395-0127
    +62 895-2878-9706

    MOBILE

    +62 896-9395-0127
    +62 895-2878-9706